Gimana ya Kalau Anak Atau Bayi Batuk?

Seringkah bayi Anda batuk? Jika iya, maka sangatlah bijaksana jika Anda mengetahui terlebih dahulu berbagai jenis batuk pada bayi, apa yang menyebabkannya, serta bagaimana cara mengatasinya.

Salah-salah, bisa jadi batuk bayi yang Anda anggap remeh, ternyata berbahaya – atau sebaliknya, batuk yang sebenarnya tidak terlalu berbahaya membuat Anda terlalu cemas berlebihan…

Asma

Gejala Batuk yang Disebabkan Asma

Batuk biasanya dibarengi dengan suara seperti siulan atau bersuit, biasanya berlangsung sampai lebih dari 10 hari. Batuk jenis ini juga seringkali terjadi di malam hari, atau ketika anak atau bayi Anda lelah bermain, atau ketika si kecil terekspos pada suhu udara yang dingin, debu dan asap.


Penyebab Asma

Penyakit asma adalah penyakit yang mempunyai banyak faktor penyebab, dimana yang paling sering karena faktor alergi. Faktor-faktor penyebab dan pemicu penyakit asma antara lain debu rumah dengan tungaunya, bulu binatang, asap rokok, asap obat nyamuk, dan lain-lain.

Asma juga merupakan penyakit keturunan. Bila salah satu atau kedua orang tua, kakek atau nenek anak menderita penyakit asma maka bisa diturunkan ke anak.

Cara Mengatasi Batuk Bayi yang Disebabkan Asma

Asma tidak dapat disembuhkan dan obat-obatan yang ada saat ini sebenarnya hanya berfungsi menghilangkan gejala. Namun, dengan mengontrol penyakit asma pada bayi dan anak Anda melalui konsultasi medis -jika asmanya masih taraf ringan- anak Anda dapat bebas dari gejala penyakit asma yang mengganggu sehingga dapat menjalani aktivitas hidup sehari-hari dengan baik.

Bronchiolitis

Gejala Batuk yang Disebabkan Bronchiolitis

Gejala pertama Bronchiolitis biasanya mirip dengan flu biasa:

    pilek
    batuk ringan
    bersin-bersin
    demam ringan

Dalam 7 hari bisa diikuti dengan batuk yang semakin parah yang disertai dahak serta suara nyaring seperti bersiul.

Penyebab Bronchiolitis

Bronchiolitis adalah penyakit umum yang banyak diidap oleh bayi dan anak kecil.

    Berbeda dengan Bronchitis, Bronchiolitis merupakan infeksi virus yang terjadi pada saluran udara kecil pada paru-paru yang disebut bronchioles. Ketika radang, mereka akan menyembul dan terisi dengan lendir, sehingga bayi atau anak sulit bernafas.

Penyakit ini memang paling sering menyerang bayi dan anak-anak kecil dan biasanya terjadi selama 2-3 tahun pertama kehidupan mereka, dengan puncak gejala sekitar umur 3-6 bulan. Bronchiolitis juga lebih sering diderita oleh laki-laki, anak-anak yang tidak minum ASI, dan orang-orang yang tinggal di lingkungan padat penduduk.

Walaupun seringkali dianggap ringan, tapi beberapa bayi beresiko untuk terjangkit lebih parah, bahkan hingga memerlukan rawat inap. Kondisi yang menyebabkan resiko Bronchiolitis bertambah parah yaitu bila si bayi atau anak mempunyai latar belakang penyakit jantung, penyakit paru-paru, serta memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah karena penyakit lain atau obat-obatan.

Cara Mengatasi Batuk Bayi yang Disebabkan Bronchiolitis

Pastikan bayi atau anak Anda banyak minum. Langkah yang bijaksana adalah memeriksakan kondisinya kepada dokter anak, karena bisa jadi bayi Anda memerlukan perawatan khusus.

Influenza/ Pilek

Gejala Batuk yang Disebabkan Influenza

Batuknya biasanya bersifat basah, tanpa ada suara siulan ataupun ritme nafas bayi yang menjadi cepat. Biasanya batuk jenis ini terlihat pada bayi sepanjang hari,baik siang maupun malam. Gejala lain yang sering ditemui adalah hidung dan mata yang berair, bersin-bersin, serta demam ringan.

Penyebab Influenza

Penyebab flu adalah infeksi viral pada bagian hidung, tenggorokan dan saluran pernafasan utama. Batuk yang disebabkan oleh influenza biasanya akan berakhir seiring dengan hilangnya flu, yaitu sekitar 7-10 hari. Tapi pada sebagian kasus, ada juga yang batuknya terus berlanjut hingga 2 minggu.

Cara Mengatasi Batuk Bayi yang Disebabkan Influenza

Pertama-tama, usahakan agar saluran pernafasan bayi Anda bersih. Soalnya, saluran pernafasan yang kotor dapat membuat batuknya tambah parah.

Untuk itu, Anda bisa menggunakan obat tetes hidung atau alat penyedot khusus, karena bayi atau anak Anda tidak bisa mengeluarkan cairan yang menyumbat hidungnya.

Jika anak Anda sudah berusia lebih dari 2 tahun, maka obat dekongestan bisa saja Anda gunakan. Jika batuknya belum hilang juga setelah 10 hari dan hidungnya masih tersumbat, sebaiknya Anda periksakan lagi ke dokter anak Anda. Bukan apa-apa, takutnya anak Anda menderita penyakit lain seperti asma, sinusitis, atau alergi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar